Kami juga melayani penjualan dan pembelian Logam Mulia dengan berat minimal 25 gr

3 Oktober 2011

Daarut Tauhid Jajaki Terapkan Dirham dan Dinar


Pesantren Darut Tauhid, Geger Kalong, pernah menorehkan sejarah ketika Festival Hari Pasaran (FHP) pertama kali diselenggarakan. Saat ini bersiap-siap terapkan Dinar dan Dirham.

Sekitar 35 orang staf, karyawan, dan pengurus Yayasan Daarut Tauhid, memenuhi ruang musholla, di Jl Cipaku, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin 19 September 2011 lalu. Mereka dengan takzim menyimak uraian panjang dari Bpk Zaim Saidi tentang mengapa kita harus kembali kepada Dinar emas dan Dirham perak.

'Hanya dengan Dinar dan Dirhamlah syariat Islam bisa ditegakkan, karena seluruh hukum dan ketetapan tentang nilai, seperti nisab zakat, mahar, diyat, hudud, dan dalam jual beli, ditetapkan dengan Dinar dan Driham,' demikian antara lain isi ceramah Pak Zaim.

Bagi sebagian warga Daarut Tauhid, asuhan A'a Gym, Dinar dan Dirham sudah tak asing, meski bagi sebagian besar baru mengenalnya secra sama-samar. Pertengahan 2009 lalu, di lapangan parkir Pesantren Daarut Tauhid, Geger Kalong, untuk pertama kalinya FHP diselenggarakan. Karena itu, kali ini Pak Zaim mengajak warga dan keluarga besar Daarut Tauhid untuk turut serta menggunakannya sehari-hari, mengikuti teladan 'saudara' nya seperti Tabungan Wakaf-Dompet Dhuafa dan YPAI Al Azhar.

'Mari kita terapkan ajaran A'a Gym, yaitu 3M: mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai sekarang juga. Gunakan Dinar dan Dirham jangan ditunda-tunda,' ajak Pak Zaim lagi.

Selesai ceramah dan tanya jawab yang berlangsung lebih dari dua jam, terjadilah transaksi pertama kali di lingkungan Daarut Tauhid Jakarta, tepatnya di Koperasi Mitra Daarut Tauhid, yang menjual berbagai keperluan. Pak Zaim membeli sebotol minyak zaitun dan beberapa kotak jus buah, seluruhnya 4 daniq, ditambah 8 ribu rupiah.

Ibu Yeni, pengelola koperasi menyabut dengan sangat senang transaksi pertama ini, dan berharap agar ia bisa segera bergabung dengan Jawara. Sementara pihak pengurus Yayasan akan segera mempersiapkan penerapannya secara lebih luas, antara lain dengan mengoperasikan sebuah wakala.

Gerakan kembali kepada muamalat ini memang sudah seperti bola salju, akan terus membesar. Gerakan kembalinya Dinar dan Dirham tidak akan berhenti, dan tidak bisa dihentikan, dan akan terus meluas dan makin biasa