Sumber berita
Selain mendengarkan paparan perkembangan penerapan Dirham dan Dinar di Indonesia yang disampaikan oleh Bpk Zaim Saidi, Direktur WIN, peserta Konferensi Fikih Islam Internasional, di Cape Town, 17-18 Oktober lalu, berkesempatan untuk memiliki koin-koin WIN. Di antara koin-koin WIN rupanya yang paling banyak diminati adalah koin Dirhamayn, yakni koin 2 Dirham, yang bercorak Masjid Agung Cirebon. Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, koin Dirhamayn yang dicetak Amirat Indonesia telah mendapatkan restu dari Kesultanan Kasepuhan Cirebon.
"Ukuran, ketebalan, dan corak koin ini sangat bagus," kata Abdalhalim Moliniero, Muslim dari Spanyol, mengomentari Dirhamayn WIN. Ia menukarkan beberapa koin perak 2 Dirham ini dengan sisa euro yang dimilikinya untuk dibawa ke Granada. Hari itu nilai tukar 1 Dirham adalah 2.2 euro.
Selain Haji Abdalhalim koin-koin Dirham dan Dirhamayn WIN ditukar oleh sejumlah peserta lain dari beberapa negara berbeda. Ahmad Gross, Amir komunitas Muslim di Postdam, Jerman, misalnya, juga membawa pulang sejumlah Dirham dan Dirhamayn WIN. Lalu ada Sidi Abdal Aziz, delegasi dari Maroko, lalu Haji Mahmud Lund dari Jerman. Amir Harun Sidorov dari komunitas Muslim Rusia juga sangat menyukai koin WIN. Maulana Afroz dari India dan Mukhtar Gul dari Pakistan kini juga memiliki Dirham dan Dirhamayn WIN. Tentu saja, peserta dari Afrika Selatan sendiri, banyak yang mengambil koin-koin WIN. Yasser Booley dari Cape Town menukarkan 2 koin 1 dirham yang dicetak di Dubai dengan 1 Dirhamayn WIN
Selebihnya, koin-koin WIN didistribusikan melalui Wakala Induk Afrika Selatan, di bawah Amirat Afrika Selatan. Dalam mata uang Afrika Selatan, rand, hari itu nilai tukar Dirham adalah sekitar 30 rand. Di Afrika Selatan nilai tukar Dinar dan Dirham ditetapkan oleh Amir setempat, yaitu Amir Orhan Wadvalla, dan berlaku secara seragam.Selama dua hari konferensi juga digelar bazar, khususnya untuk buku-buku, CD, dan beberapa jenis barang lainnya, di mana Dirham dan Dirhamayn WIN dipakai sebagai alat pembayaran. Buku Collected Work karya Ian Dallas, misalnya, dapat dibeli dengan harga 10 Dirham. Buku kitab wird dan kumpulan diwan dari Almarhum Syekh Muhammad Ibn al Habib, yang berasal dari Maroko, dijual dengan harga 4 Dirham. Buku Qur'anic Tauhid, karya Shaykh Abdalqadir as Sufi, dapat dibeli dengan harga 5 Dirham.
Karena terbuat dari perak yang universal, meski bercorak nasional, Dirhamayn WIN pun diterima secara internasional. Dengan alat tukar universal kita tak perlu dipusingkan oleh perbedaan kurs yang selalu merugikan, sebagaimana dalam sistem uang kertas.