Penegakkan salah satu sunnah melalui wakaf pasar
semakin banyak didukung masyarakat. Wakaf pertama adalah Suq Muamalah
Sawangan.
Sebagaimana telah diumumkan sebelumnya, Amirat Indonesia, melalui Baitul Mal Nusantara, ingin segera mewujudkan salah satu sunnah yang roboh, yakni pendirian pasar sebagai sedekah, hingga para pedagang bisa berjualan tanpa dipungut sewa. Di pasar terbuka ini, atau Suq, pedagang juga tidak boleh menetap dan mengklaim tempat, lapak berdagang terbuka bagi semua orang.
Untuk pertama kalinya suq atau pasar ini akan dibangun di daerah Bojong Sari, Sawangan, di atas tanah seluas 6000-9000 meter persegi. Tahap pertama dibangun sebuah masjid dan pasar dengan lahan seluas 3000 m persegi, dengan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Dana yang diperlukan diperkirakan sekitar Rp 5.5 milyar rupiah, dengan tahap awal pembelian tanah sebesar Rp 1.8 milyar, untuk 3000 meter persegi. Saat ini dana terkumpul di BMN setara sekitar Rp 200 juta, dalam berbagai bentuk (Dinar, Dirham, dan rupiah), sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah.
Alhamdulillah, dalam bulan Maret 2012, setelah proyek Suq Muamalah
Sawangan diumumkan, dukungan dari masyarakat meningkat. Ada lebih dari
20 wakif baru menyedekahkan hartanya untuk suq mumalah ini, dengan nilai
beragam, dari 5 daniq Dirham - 1 Dinar. Sejumlah wakif rutin juga
masih tetap bersedekah, seperti Bapak Marsono A, Bapak Yan Radityo,
Bapak Heriyadi, dari Yayasan PIRAC, dan dari Wakala Induk Nusantara
(WIN).
Sebagaimana telah diumumkan sebelumnya, Amirat Indonesia, melalui Baitul Mal Nusantara, ingin segera mewujudkan salah satu sunnah yang roboh, yakni pendirian pasar sebagai sedekah, hingga para pedagang bisa berjualan tanpa dipungut sewa. Di pasar terbuka ini, atau Suq, pedagang juga tidak boleh menetap dan mengklaim tempat, lapak berdagang terbuka bagi semua orang.
Untuk pertama kalinya suq atau pasar ini akan dibangun di daerah Bojong Sari, Sawangan, di atas tanah seluas 6000-9000 meter persegi. Tahap pertama dibangun sebuah masjid dan pasar dengan lahan seluas 3000 m persegi, dengan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Dana yang diperlukan diperkirakan sekitar Rp 5.5 milyar rupiah, dengan tahap awal pembelian tanah sebesar Rp 1.8 milyar, untuk 3000 meter persegi. Saat ini dana terkumpul di BMN setara sekitar Rp 200 juta, dalam berbagai bentuk (Dinar, Dirham, dan rupiah), sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah.
Yang menggembirakan juga adalah inisiatif yang diambil oleh Bapakk Gatot, dari Bekasi, yang menyediakan diri sebagai sukarelawan untuk mengumpulkan wakaf dari teman-teman kerjanya di sebuah perusahaan, PT Taci. Atas usahanya terkumpul sebanyak 9,7 Dirham (9 Dirham, 1 nisfu, dan 1 daniq), dari 10 orang, dengan wakaf antara 5 daniq-1 Dirham. Sementara untuk pengeluaran dari sedekah nonwakaf bulan ini adalah pembelian peralatan audio wireless senilai 1 Dinar dan 3 Dirham, serta penyebaran buletin muamalat, sebesar 2 Dirham.
Dalam pekan pertama April 2012, sejumlah wakaf lain juga telah diterima, yang akan disampaikan dalam laporan berikutnya.
Dengan telah terkumpul dana sekitar Rp 200 juta, maka masih dibutuhkan sekitar Rp 1.6 milyar, untuk pembayaran tanah. Sedangkan untuk pembangunan sekitar Rp 3 milyar. Bagi Anda yang mau bersedekah, dan menjadikan Suq Muamalah Sawangan sebagai ladang amal, dapat melakukan:
Transfer ke Rek Bank Syari'ah Mandiri 067.008.4439, Capem Margonda, Depok, a.n Amal Nusantara.
atau langsung diserahkan ke:
Baitul Mal Nusantara (BMN)
Jl. M Ali No. 2 RT 003/Rw 04. Kel Tanah Baru - Kota Depok 16426.
Telp. 7756071-7752699/email: abdarrahman@bmnusantara.org.