Negara bagian Persemakmuran Virginia berencana mengajukan rancangan undang-undang untuk pencetakan koin emas dan perak sendiri, sebagai mata uang alternatif terhadap dolar AS.
Delegasi Partai Republik Negara Bagian Virginia, AS, Bob Marshall, dari Prince William County, meminta kepada Majelis Umum untuk mempertimbangkan usulan tersebut pada hari Rabu (11 Januari 2011), ketika diselenggarakan sesi tahunan legislatif, sebagaimana dilaporkan oleh The Washington Post.
Ini adalah RUU pendamping dari proposal Marshall yang telah diajukan untuk membentuk panitia studi untuk menelah mata uang alternatif bagi uang yang didistribusikan oleh Federal Reserve System, yakni dolar AS, "dalam hal terjadi gangguan besar atas Federal Reserve System."
Menurut Bob Marshall, RUU alternatif mata uang ini bertujuan untuk mendorng persaingan ke dalam ekonomi nasional AS dan mewajibkan pemerintah federal untuk mengubah kebijakan moneter, yang diyakini mengarah ke hiperinflasi
"Banyak ahli yang diakui secara luas memprediksi kehancuran mata uang yang tak terelakkan dari Federal Reserve System akibat hiperinflasi di masa mendatang," demikian pernyataan dalam RUU tersebut.
"Badan legislatif negara harus lebih kreatif dan cerdas untuk melawan para badut politik yang telah mengganggu Washington," kata Marshall.
"Kami ingin memberikan tantangan bagi mereka yang tengah menjalankan Federal Reserve dan orang-orang di Kongres yang tidak mengenal kata 'tidak'," katanya.
Kritik Marshall di atas mewakili gerakan, populis libertarian, Gerakan Partai Teh Amerika Serikat, yang anggotanya menghendaki dihentikannya Federal Reserve System. Bila Negara Bagian Virginia mencetak dan mengedarkan koin emas dan perak, maka negeri ini merupakan negeri kedua sesudah Kesultanan Kelantan, Malaysia, melakukannya dengan Dinar dan Dirham
Adapun Pemerintah Daerah kita yang tengah menuju ke sana adalah Nanggroe Aceh Darussalam. Siapa yang akan lebih dahulu membuktikan niatnya?