Berawal dari ketertarikan sekelompok (8 orang) karyawan PT. LPDI (MM2100, Cibitung) yang tertarik untuk memiliki dinar, tetapi belum ada kesanggupan untuk memiliki secara utuh. Maka tercetuslah ide untuk mengadakan sistem arisan. Skema arisan yang dijalankan sama seperti arisan pada umumnya, yaitu jumlah nominal dibagi oleh sekelompok anggota. Bedanya disini adalah bukan rupiah yang dipergunakan. Tetapi dinar, tepatnya ½ dinar atau nisfu.
Keuntungan dari sistem arisan ini adalah dengan mencicil secara periodik, akan mendapat nisfunya secara nyata. Dan bukannya sekedar angka ½ dinar dalam buku tabungan. Memang perbulan, harga pembelian akan mengikuti rate yang berlaku, tapi bukankah disitu letak adilnya, semua ditanggung rata.
Keuntungan kedua, tidak seperti arisan pada umumnya. Bila arisan mempergunakan uang, pasti langsung habis setelah dilakukan penarikan, karena sifat uang yang akan langsung dibelanjakan. Tapi arisan nisfu ini berkonsep penyelamatan asset harta. Skema yang dijalankan adalah para anggota berjumlah 8 orang dibagi 2 grup, bersepakat untuk memiliki nisfu pada hari apa, dan langsung dibelikan pada saat itu juga. Dimana ratenya dibagi empat anggota. Sehingga masing-masing grup akan mendapat 1 nisfu atau ½ dinar.
Dan untuk menjamin kelangsungan sistem ini, maka nisfu yang didapat tidak langsung dibagikan, tetapi dititipkan pada salah satu member yang dapat menjaga amanah. Dan baru dibagikan pada saatnya selesai satu putaran.
Tampak kiri, pak Suryadi menerima nisfu dari bapak Rudi selaku penarik pertama dalam arisan ini. Pak Suryadi diberi amanah untuk menjaga nisfu sampai satu putaran selesai.