Meski baru pertama kalinya nelayan Cilincing melihat sosok Dirham Perak, mereka langsung jatuh hati. Sebut saja Kapten Yonker's, saat pulang dari melaut, dia mendengar bahwa ada dirham yang beredar di sana, diapun langsung mendatangi Pak Hasan dan Ibu Uni. Apalagi setelah dia mendengar penjelasan dari Pak Sofyan al Jawi, pengelola Wakala AL Faqi, dia langsung tertarik. Tanpa ragu Kapten Yonker's memborong dirham milik kedua pedagang tadi pada hari Ahad, sehari setelah hari pasaran, katanya untuk gaji enam orang awak kapalnya.
Ibu Uni hanya bersedia menukar 10 dirham miliknya kepada Kapten Yonker's dan menyimpan 6 dirham sisanya. Sementara Pak Hasan menjual 10 dirham, dengan menyisakan 1 dirham untuk disimpan dan buat contoh, kalau nantinya ada yang belanja dengan dirham di tokonya. Sebab dia kuatir dirham bajakan beredar juga di situ.
Kapten Yonker's tersenyum, sambil memamerkan sisa 6 koin Dirhamnya kepada para nelayan. Sebab awak kapalnya masing-masing mendapat 2-3 dirham per orang. Dengan demikian tak satupun dirham yang di buy back ke Wakala Al Faqi. Perilaku nelayan Cilincing ini sungguh pantas diteladani oleh umat Islam lainnya.