Angin Musim Barat adalah musim paceklik yang praktis melumpuhkan ekonomi nelayan. Festival Hari Pasaran Nusantara pun diselenggarakan untuk menggerakan ekonomi di sana.
Tidak melaut berarti tidak ada penghasilan bagi nelayan, sementara belanja sembako harian tidaklah boleh berhenti. Bagi mereka yang masih bisa bekerja menjadi buruh tani di kampung halaman, musim paceklik bisa mereka lewati dengan cukup nyaman. Tetapi tidak semua nelayan bisa beruntung mendapat pekerjaan serabutan. Lalu dari mana mereka memperoleh uang? Ya, memakan sisa tabungan mereka, atau pinjam ke rentenir - bank keliling.
Di musim badai dan ombak besar, melaut sering kali harus bertarung dengan maut! Meski demikian hasil ikan tangkapan tak sebanding dengan biaya melaut yang mahal - walau katanya ada subsidi dari pemerintah, tapi subsidi jatuhnya ke tangan bos perahu, bukan ke nelayan kuli. "Kere tetap kere, yang dapat subsidi justru bos. Kuli tetap gigit jari," begitu celoteh nelayan meratapi nasib mereka.
Bagi nelayan bermodal kecil, berani melaut berarti siap rugi, kadang untung, tapi banyak buntungnya, belum lagi oknum petugas yang sering minta jatah preman. Di sinilah peran Zakat Mal sangat dibutuhkan, yaitu sebagai rahmatan lil 'alamin, dengan distribusi Dirham akan menggerakan roda ekonomi nelayan dhuafa dan pedagang setempat yang kini lesu.
Wakala al Faqi bersama JAWARA dan WIN, beserta nelayan dan pedagang setempat akan mengadakan, Festival Hari Pasaran Dinar Dirham Nusantara, pada hari Sabtu, tanggal 6 Februari 2010, Jam 8.40 pagi sampai selesai. Tempatnya di Kampung Nelayan Cilincing, Jalan Inpeksi kali, Rt 007/08 Kel.Cilincing Jakarta Utara, tepat di belakang kantor Camat Cilincing.
Kegiatan akan di mulai dengan pembagian zakat mal dan sedekah untuk nelayan dhuafa. Jumlah zakat dan sedekah yang akan dibagikan adalah 75 Dirham perak. Kegiatan pasar ini disambungkan dengan Pasar Islam di Jalan Sungai Landak, pada malam harinya, jam 19.40 - 21.00 WIB. Semoga nelayan dhuafa dan warga sekitar mendapat manfaat, dan diberkahi Allah subhanahu wa ta�ala. Amien