Kami juga melayani penjualan dan pembelian Logam Mulia dengan berat minimal 25 gr

4 November 2009

Kaya tetapi miskin

Maksud dari judul diatas, bila dikaitkan dengan kondisi devisa negara kita. Pertama penjelasan mengenai devisa. Devisa adalah semua benda atau komoditas yang dapat dipergunakan sebagai alat tukar internasional. Secara umum devisa selalu terdiri atas FIAT money atau pun atas valuta asing, yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia. Dalam hal ini yang berlaku adalah US US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, ataupun Poundsterling Inggris. Dan dalam jumlah kecil emas, serta surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, dan lainnya.
Dasarnya devisa suatu negara diperuntukan :
1. Alat tukar luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya).
2. Alat pembayaran utang luar negeri.
3. Alat pembiayaan negara
4.Sebagai indikator kekayaan suatu negara.
Untuk point nomer 4, dalam kurun waktu 11 bulan. Terhitung akhir desember 2008, sampai dengan akhir september 2009. Cadangan devisa kita dalam bentuk US$ meningkat 20.6%, yaitu dari US$ M 51,639.32 meningkat menjadi US$ M 62,287.15. Terlepas dari manakah penambahan tersebut, apakah hutang atau memang negara kita surplus perdagangan. Pasti banyak dalam benak masyarakat maupun di pemerintahan sendiri yang mengatakan, KITA BERTAMBAH KAYA. Dan harga kebutuhan pokok akan terjangkau. Ya kalimat terjangkau saya pergunakan, dan bukannya murah. Karena memang harga tidak akan murah kembali. Dan yang tidak kita sadari, kekayaan negara kita dalam rupiah semakin miskin. Ini akan ditampilkan dalam tabel dibawah. Bahkan bila dibandingkan dengan bulan maret 2009, kemampuan beli bulan september2009 masih lebih lebih rendah walaupun dikatakan negara kita mempunya devisa dalam bentuk US$ yang meningkat. Jangan bangga devisa kita meningkat, bila masih berpatokan pada uang kertas.
Jangan pula percaya bila dikatakan inflasi masih dibawah 6%, sadarilah semakin lama ketergantungan masyarakat pada uang kertas yang tidak diikatkan pada emas dan perak. Inflasi akan selalu lebih tinggi dari pada cadangan devisa yang ada.
Karena para bankir akan terus mencetak semaunya nilai yang mereka inginkan pada lembaran kertas yang harganya tidak sebanding dengan daya belinya.