Kami juga melayani penjualan dan pembelian Logam Mulia dengan berat minimal 25 gr

30 Oktober 2010

Memahami Dinar Emas dan Dirham Perak serta Fulus

Oleh: Riki Rokhman Azis

Memahami Dinar dan Dirham serta Fulus sebagai uang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan ilmu ekonomi makro, karena tujuan diciptakan ilmu ekonomi adalah "ilmu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan modal sekecil-kecilnya dengan hasil sebesar-besarnya".

Manusia tidak sadar kalau kebutuhan manusia tak terbatas, sedangkan sumber daya terbatas, untuk memenuhi kebutuhan tak terbatas ilmu ekonomi, diciptakanlah alat tukar tak terbatas untuk membeli semua sumber daya (alam, manusia) dimuka bumi ini. Hal ini dimulai dari pencetakan alat tukar dari kertas yang diberi angka hingga byte komputer yg berkedip di layar ATM.

"Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang secara terus menerus" adalah kebohongan global yang didengungkan oleh para economist. "Kebohongan yang diulang2 akan dipercayai oleh masyarakat". Economist menyembunyikan fakta bahwa "inflasi adalah penurunan nilai alat tukar dari kertas dan byte komputer secara terus menerus."

Menggunakan dinar emas dan dirham perak dan fulus sebagai uang bukan karena dia anti inflasi -meski memang anti inflasi, melainkan sebagai instrumen beribadah kepada Allah, karena Zakat Maal Nishab dan pembayarannya ditentukan oleh Dinar Emas dan Dirham Perak. Sebagaimana kita mendirikan sholat bukan karena gerakan sholat itu menyehatkan badan karena banyak peregangan sebagaimana yg dilakukan oleh Yoga (mencoba memahami Sholat dengan Ilmu Kesehatan), namun kita mendirikan Sholat karena Allah memerintahkan kita Sholat, dan kita taat. Dengan fulus, koin receh yang terbuat dari tembaga atau alloynya, akan membuat kita semua seketika terputus dari sistem riba dan perbankan. Dan meski tidak bernilai intrinsik penuh seperti halnya Dinar dan Dirham, fulus akan mengikuti daya beli perak, karena nilainya diikatkan pada perak.

Segala yang diperintahkan Allah adalah yang terbaik untuk kita, ketika Allah menciptakan dinar emas dan dirham perak sebagai alat tukar (uang) itulah yang terbaik bagi kita, dengannya kita tidak akan mengalami inflasi (penurunan mata uang). Jika terjadi kenaikan harga barang, itu karena penyebab fitrah (paceklik, bencana alam, bukan musim mangga) bukan karena penurunan mata uang.

Ummat Islam sangat dibatasi akses ilmu pengetahuan muammalah oleh para Economist, mereka mengizinkan Ummat belajar Sholat dengan benar, namun tidak mengizinkan ummat mempelajari membayar zakat dengan benar, berdagang dengan benar, syirkat, qirad, guild, dan lain sebagainya. Hal ini tentu menyedihkan, disaat kita berjuang keras menyempurnakan sholat kita, puasa kita, Haji kita, kita asing dengan Zakat kita, Muammalah kita, berdagang kita, dan menggunakan "Ekonomi" sebagai jalan hidup (Dien) kita. Karena kita merasa tidak ingin mengekor bulat-bulat "Dien Ekonomi" ke lubang biawak, maka kita memodifikasi(baca: modernisasi) Dien Islam yang sudah disempurnakan oleh Allah sebagai Dien kita. Sesungguhnya bukan Dien Islam yg perlu dimodernisasi dan diubah-ubah, melainkan diri kita yg harus diformat ulang supaya bersih dari virus - virus yang tidak bisa dibersihkan oleh anti virus untuk kembali memeluk Islam secara Kaffaah.

Semoga ajakan saya tidak ditafsirkan sebagai permusuhan.

11 Oktober 2010

Reportase FHP di Youtube

Semakin banyak reportase kegiatan penerapan Dinar dan Dirham dilakukan oleh media elektronik di Indonesia. Beberapa di antara tersimpan dapat dapat disaksikan lewat Youtube.

Media massa yang paling sering digunakan oleh masyarakat kita pada umumnya adalah televisi. Media cetak hanya diikuti oleh orang kota dan yang umumnya berpendidikan relatif tinggi. Karena itu semakin seringnya liputan yang dilakukan oleh media televise atas kegiatan penerapan dinar dan dirham, khsusunya Festival Hari Pasaran, sangat membantu sosialisasinya secara luas.

Dalam beberapa kegiatan FHP terakhir, khususnya di bulan Ramadhan lalu, banyak media televisi menyiarkannya, baik untuk yang diadakan di Bandung, Jogya, apalagi yang di wilayah Jabodetabek. Staisiun-staisun televise seperti MetroTV, RCTI, TV Republika on Line, TPI, TeveDepok, TransTeve, serta GlobalTV, pernah melakukan liputan FHP. Namun, yang terseing rupanya adalah GlobalTV.

Staisun GlobalTV bukan Cuma yang paling sering meliput, tetapi juga memberikan akses kepada file rekaman berita-berita yang telah ditayangkan sebelumnya. Kini beberapa berita itu telah pula dinaikkan di media internet, hingga setiap kali dapat diunduh melalui Youtube. Tiga berita di antaranya dapat yang dilihat lewat Youtube adalah FHP Tanah Baru, FHP Kalisari, dan Pasar Malam Jl Sungai Landak, Cilincing. Ketiganya dapat diunduh di:

http://www.youtube.com/watch?v=bZxEyVq7Iyc

http://www.youtube.com/watch?v=tp-bQcBKnZA&feature=related

http://www.youtube.com/watch?v=kRFV_a-9CSw&feature=channel

Selain berita-berita di dalam negeri ada dua film dokumentasi lainnya yang dapat dilihat melalui Youtube, yakni vedio berjudul �Time to Change�, dan versi lain yang lebih pendek, yang dibuat oleh rumah produksi Belanda, VPRO. Film dokumenter ini pernah disiarkan secara luas di negeri Belanda.

Adanya dokumentasi di Youtube ini, tentu saja, sangat bermanfaat terutama bagi mereka yang tinggal di luar negeri, dan tidak memiliki akses ke siaran televisi nasional kita.

8 Oktober 2010

UANG = PEMISKINAN

Adakah ada yang menyadari bahwa efek dari pemakaian uang FIAT selaku alat tukar sebenarnya adalah proses pemiskinan dan perampasan atas aset-aset anda.
Bagaimana kesimpulan ini diambil, dasarnya adalah karena khalayak masih terpaku dengan uang FIAT sebagai satu-satunya alat tukar yang reliable dan standar. Sementara akses masyarakat terhadap uang FIAT amat sangat terbatas. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam jangka pendek ataupun jangka panjang, masyarakat didoktrin harus memiliki CUKUP uang FIAT untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Fungsi uang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat idealnya harus memenuhi unsur sebagai berikut:
1. Sebagai alat tukar
Adil dan setara. Sepetak tanah di kawasan segitiga emas adil bila ditukar dengan sepetak tanah di kawasan terpencil, tapi apakah setara. Disinilah fungsi uang berperan. Sepetak tanah dikawasan segitiga emas dihargai komoditas yang setara dengan harga tanah dikawasan segitiga emas tersebut.
2. Sebagai alat satuan hitung
Harga dan nilai suatu produk barang dan jasa harus dapat diukur dan diperbandingkan kualitas dan kuantitas sehingga tidak merugikan dua belah pihak yang hendak saling mempertukarkan harta/ asset masing-masing.
3. Sebagai penyimpan nilai.
Uang yang kita miliki harus tidak terpengaruh dengan gejolak harga diluar kondisi suply dan demand dari persediaan kebutuhan hidup kita sendiri. Benda bernilai 1 (satu), akan tetap 1 (satu) selama benda yang diinginkan masih ada disekitar kita.
Uang FIAT yang kita pakai saat ini tak memiliki satupun dari fungsi tersebut. Ada yang mengatakan bahwa uang memiliki fungsi alat tukar. Jawabannya , karena dipaksakan melalui undang-undang.
Dikarenakan pemaksaan nominal diatas kertas dan sistem ribawi perbankan saat ini. Bacalah apa yang tercetak di uang kertas kita, ada kalimat ".......bank indonesia mengeluarkan uang sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai" seribu, lima ribu, sepuluh ribu, lima puluh ribu atau seratus ribu rupiah. Jadi selembar kertas seribu diharapkan dapat membeli benda senilai seribu, selembar kertas seratus ribu dapat membeli benda seratus ribu.
Efek dari nominal tersebut, semua fungsi uang akan kacau, kita tak dapat menghargai suatu produk barang dan jasa secara real dan akurat. Lalu nominal seribu 10 tahun yang lalu akan tergerus nilainya karena tak mampu lagi membeli senilai seribu pada 10 tahun yang akan datang.
Karena pemaksaan uang FIAT sebagai alat tukar, akhirnya masyarakat berlomba memiliki dan menyimpan UANG. Memiliki karena diperlukan untuk alat tukar sehari-hari, dan menyimpannya karena akses memilikinya sangat terbatas. Seorang buruh/ pekerja bekerja selama sebulan, baru akan dibayar haknya dalam nominal. Seorang petani dipaksa menjual hasil sawahnya dan ditukar dengan nominal. Sementara semakin lama uang yang kita miliki kita simpan justru akan tergerus oleh inflasi.
Dalam skema ekonomi kenaikan atau penurunan harga barang semata-mata akan ditentukan oleh kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand), sehingga setiap barang akan memiliki harga keseimbangan. Misalnya, jika di suatu kota makanan yang tersedia lebih banyak daripada kebutuhan, maka harga makanan akan murah, demikian pula sebaliknya. Inflasi (kenaikan) harga semua atau sebagian besar jenis barang tidak akan terjadi karena pasar akan mencari harga keseimbangan setiap jenis barang, karena jika satu barang harganya naik, namun karena tidak terjangkau oleh daya beli, maka harga akan turun kembali. Tapi karena nominal uang dipaksakan oleh rezim, maka inflasi tak dapat dihindarkan.
Bisa dilihat saat ini, devisa kita dalam periode januari 2009 ~ september 2010 terus meningkat sebesar 70 % ( dari M US$.50.869,55 ke M US$.86.550.64), daya tukar rupiah terhadap dolar juga menguat dalam periode yang sama sebesar 5%(US$ 1/ Rp.11.667 ke US$ 1/ Rp.9.020 ), tetapi kenapa harga produk barang dan jasa tetap meningkat tak terkendali. KARENA UANG yang ada tak beredar dimasyarakat. Semuanya hanya berputar dalam sistem perbankan yang terus mencetak uang tanpa henti dan menahannya dalam bentuk deposito, tabungan dan lainnya.



Masyarakat dipaksa menerima sistem ini karena masyarakat masih mengakui sistem perbankan dan pendukungnya.
Jika masih ingin memiskinkan diri, silahkan teruskan pemakaian uang FIAT anda dan tetap mengikuti sistem perbankan ribawi ini, mau konvensional atau syariah.
Harta harus berputar, dengan uang FIAT dan sistem perbankan, harta hanya beredar dikalangan tertentu saja dan hanya akan menyebabkan kehancuran.

6 Oktober 2010

PROSEDUR BUY BACK DINAR DIRHAM

PENUKARAN KEMBALI PADA RUPIAH

Waktu Transaksi
  1. Senin - Jumat, hari libur dan hari raya off.
  2. Waktu penukaran kembali  jam 11.30 - 14.30.
 
Prosedur
  • Tukar kembali disarankan konfirmasi sehari sebelumnya, dikarenakan wakala bukan gerai/ toko, sehingga harus dicek ketersediaan uang cash.
  • Rate menginduk pada WIN dengan potongan sesuai maklumat  dari WIN.
  • Akan dilakukan pengecekan secara fisik bentuk koin yang akan ditukar.
  • Al-wakil berhak menilai kelayakan dan keabsahan koin yang akan ditukarkan.
  • Pembayaran akan dilakukan sistem transfer, bila cash pembulatan terkecil yang ada akan diusahakan oleh al-wakil.



M'assalama
Al-Wakil
Wakala Rashanah
Bukit Widelia, CItra Indah Jonggol
drop point PT. LG Philips Displays Ind
MM2100, Blok G 17520
0818475374 / 02136063783 NO SMS

Prosedur pembelian klik disini