Kami juga melayani penjualan dan pembelian Logam Mulia dengan berat minimal 25 gr

4 Mei 2013

Dinar yang Beranak Dirham


        Seorang anak perempuan datang kepada Asy’ab untuk menitipkan uang satu dinar. Oleh Asy’ab uang itu disimpan di bawah kasur. Di sampingnya ia taruh pula uang satu dirham. Beberapa hari kemudian anak perempuan itu kembali lagi untuk mengambil uangnya. “Mana uangku satu dinar?” tanyanya.
“Itu aku simpan di bawah kasur, malahan sudah beranak satu dirham,” jawab Asy’ab.
Anak perempuan tadi hanya mengambil satu dirham, sementara uang yang satu dinar ia tinggalkan dengan harapan akan beranak lagi.
Selanjutnya Asy’ab meletakkan lagi uang satu dirham di bawah kasur. Bebeberapa hari kemudian anak perempuan itu datang. Ia merasa senang mendapati uangnya beranak satu dirham lagi. Kejadian itu berulang sampai empat kali. Saat kedatangannya yang kelima ia terperanjat dan heran melihat Asy’ab menangis. Ia menghampirinya.
“Kenapa kamu menangis?,” tanyanya.
“Dinarmu meninggal dunia ketika melahirkan,” jawab Asy’ab.
“Bagaimana dinar bisa melahirkan?,” tanyanya.
“Dasar perempuan tolol, kalau kamu percaya ia dapat melahirkan, kenapa tidak percaya ia bisa meninggal?,” kata Asy’ab.


Itulah yang terjadi pada perbankan saat ini, kita menyimpan 100 ribu, bank akan mengasih kita 1000, tanpa kita mengambil uang kita yang 100ribu, lalu ketika kita akan mengambil kembali uang kita yang 100 ribu, bank hanya tertawa dan akan mengatakan hal yang sama

Sumber: Humor Sufi V, Pustaka Firdaus, terjemahan Alfu Hikayat wa Hikayat, Husain Ahmad Amin