Kami juga melayani penjualan dan pembelian Logam Mulia dengan berat minimal 25 gr

27 Januari 2010

Apa Kata Dunia

Artikel menarik dari salah satu blogger

wakala, rashanah, dinar, dirhamBila ada yang bertanya, samakah pemerintah dengan preman.wakala rashanah, dinar, dirham, rashanah
Mungkin akan ada yang menjawab 100% sama.
Mengapa??

Itu yang harus ditelaah.
Coba kita lihat iklan department pajak
yang meminta kita mengawasi penggunaan pajak.
Kok lucu ya, kita membayar tapi kita mengawasi lari

kemana uang yang kita bayar.
Bila kita kembali pada tujuan pajak. Yaitu untuk dana "pemerintah"
dimana dana tersebut dikembalikan pada pembayar pajak berupa pembangunan.
Aliran pajak yang dibayar secara garis besar adalah untuk
1. Gaji pemerintah (dalam hal ini seluruh aparat negara dibiayai oleh yang dipemerintah
).
2. Pembangunan insfratuktur. (jalan raya, pembangkit, sekolah,
dinar, dirham, muamalatdll)
3. Bayar hutang pemerintah.
Itu yang seharusnya.
Bukankah orang mau membayar bila mendapat pelayanan.
Kembali ke pertanyaan pertama.
Apakah pemerintah = preman?
contoh
1. bayar parkir.
Kita sudah membayar tarif parkir resmi, tapi masih
ditodong lagi oleh tukang parkir liar.
Artinya kita sudah membayar untuk mendapat kenyamanan,
keamanan dan kemudahan dalam berparkir ria.
Tapi aktualnya masih harus bayar lagi. (contohnya senayan depan markasnya babe2 plokis).
Yang ada sekarang malah tarif parkir mau digedein lagi supaya pengusaha
bisa lebih gede lagi bayar pajak ke pemerintah tapi pelayanan tetap aja kurang.
2. bayar pajak kendaraan
Untuk DKI, pembiayaan APBD > 60% dari pajak ranmor.
Kita bayar pajak ranmor supaya jalan bagus, aman dari paku dan bolong.
Jalan bertambah panjang dan lebar, macet kurang, tapi aktualnya sekarang
digedein lagi pajak kendaraan baru.
3. bayar pajak penghasilan
Nah ini yang gue bingung kenapa kita harus ngasi upeti pada pemerintah
Waktu gue ngelamar kerja, peran pemerintah apa.
Gue beli amplop dan kertas serta ngetik dari duit sendiri.
Dan waktu tes pun ga pake fasilitas pemerintah. Tapi dipajakin juga.
Kalo dibilang peran pemerintah adalah menyediakan lapangan kerja.
Bah bokis banget tuh. Coba aja urus izn mendirikan pabrik atau perusahaan.
Kalo kag belibet mah hebat banget.
Malah anggota dewan pajak penghasilannya kan dibayarin oleh pajak kita.
4. bayar pbb
Gue bayar pbb tiap tahun, tapi apaan yang gue dapet dari pemerintah.
Ada juga tiap tahun dinaikin juga. Orang mati aja masih dipajakin kuburnya.
5. bayar ppn benda.
Waktu gue dioperasi dan harus beli alat operasi aja masih kena ppn.
Waktu anak gue lahir aja dah kena ppn.
Loh makan di restoran kena ppn.
Beli di C4, makro, giant, hypermart dlllllll kena ppn juga.
Kalo mau diurutin banyak deh.
Keinginan semua orang adalah bila membayar pasti mengharapkan imbal balik.
Pemerintah majakin pengusaha, pekerja, semua tapi apa yang diberikan kembali.
NOLLLLL
UU untuk pekerja aja masih nyusahin, bahkan di bikin PP untuk pekerja gaji > 5 juta
bisa2x ga dapet pesangon.
Berarti ya sama kan pemerintah = preman.
Preman pasar juga gitu, pajakin pedagang supaya aman. Padahal malingnya mereka2 juga.
Preman parkir juga gitu. Kita bayar tapi ga dijamin mobil bebas baret atau kemalingan.
Akhirnya kita selaku pemberi gaji pada yang memerintah kita
hanya bisa berucap CAP
E DEH, kalo dah bayar pajak masih harus awasi penggunaannya..
APA KATA DUNIA