Kami juga melayani penjualan dan pembelian Logam Mulia dengan berat minimal 25 gr

28 Januari 2010

Pembonceng

Sudah 3 bulan ini, saya sering ditelpon oleh segelintir orang yang menanyakan prediksi harga dinar ke depannya. Berulang kali pula harus saya tekannkan saya bukan penjual dinar emas yang memberikan janji2 bahwa harga dinar akan naik dengan nilai2 persen tertentu.
Perlu diingat lagi, tujuan awal dinar dirham beredar adalah untuk melepaskan ketergantungan terhadap uang kertas. Lalu untuk menegakkan rukun zakat serta muamalah.
Bila harga emas naik, yang naik adalah harga emas dalam uang kertasnya, begitu juga sebaliknya. Dinarnya sendiri adalah tetap. Yang disesalkan disini, dalam penyebaran dinar dirham ini adalah, adanya pembonceng. Yaitu berupa pedagang emas yang menjual aksesoris dalam bentuk dinar. Tujuannya jualan emas, tidak lebih.
Secara marketing, memang sah saja. Bahkan harus diakui lebih canggih style produknya maupun cara jualnya daripada kami.
Perlu diketahui, bahwa harga emas memang untuk berbeda berat akan berbeda pula harganya. Akan lebih murah membeli emas dalam berat besar daripada berat yang kecil. Perbedaan harga itu akan terasa ketika akan menukar kembali dalam bentuk uang FIAT. Sang pedagang mengetahui hal itu, sehingga diciptakan lah gimmick dagang emas berupa dinar emas yang berfungsi sebagai investasi semata dan bukan untuk bermuamalah.
Ambil kasus, katakanlah sang pedagang menjual seribu keping dinar dihari ini dengan harga 1.5 milyar rupiah. Lalu esok harinya harga emas akan naik menjadi 1.6 milyar rupiah. Dengan potongan 4% saja. Sang pedagang akan nombok 36 juta rupiah ketika sang pembeli hendak buyback. Darimanakah pedagang itu akan menambah sisanya.
Itulah yang tidak kami inginkan, dinar sebagai nuqud, harus dipergunakan sebagai perdagangan nyata dari tangan ketangan dan janglah emas atau dalam hal ini dinar dijadikan komoditas semata yang bisa di permainkan oleh spekulan berhati yahudi.
Jadi pahamilah,kami membebaskan khalayak untuk menukar uang kertasnya dengan dinar dari pihak manapun. Tapi ketika dinar emas menjadi alat muamalah yang nyata, dinar emas yang hanya berdasarkan janji setifikat semata hanya akan dihargai sebagai asesoris emas semata dan bukan alat tukar yang adil dan diterima khalayak.