Kami juga melayani penjualan dan pembelian Logam Mulia dengan berat minimal 25 gr

25 Maret 2010

Dinar adalah NUQUD

Dalam 10 tahun terakhir ini, banyak hal yang sudah kita lewati. Gelembung ekonomi, resesi, perang, kredit macet, dana talangan, negara gagal. Satu issue yang berawal dari namanya asset.

EMAS
Dari harga terendah $225/ ons di awal 2001, harga emas sekarang bertengger di kisaran $ 1100, yang berarti naik hampir 340%. Menembus $1000 pada awal tahun 2008, dan puncaknya $1226 di november 2009, atas sebab dari reaksi kekuatiran atas krisis hutang Dubai, dan karena Reserve Bank of India membeli emas dalam partai besar dari dana moneter internasional.
Dalam kisruh tersebut, para analisis dengan gamblang menggambarkan emas akan mencapai $2000, dalam waktu dekat. Menunggu gongnya saja.
Tapi itu tak terjadi.

EMAS BUKAN SULAPAN
Cukup sederhana, meskipun memiliki pesona dan daya pikat legendaris, emas tidak kebal terhadap hukum penawaran dan permintaan.
Karena emas hanya dipergunakan sedikit dalam industri, maka memiliki emas tidaklah akan menghasilkan kebun emas yang dapat dipanen setiap saat. Dengan kata lain, emas tidak memiliki sifat cash flow dalam bentuk investasi dan memiliki harga sangat sensitif pada pengguna akhir di pasar perhiasan, nilai emas tergantung pada faktor permintaan investor.
Dan itu terkait dengan status emas sebagai "safe heaven" aset yang tidak akan kehilangan nilai terhadap inflasi mata uang kertas. Dan emas akan tetap mempunyai nilai diatas mata uang apapun.
Ketika krisis hutang meningkat, pemintaan akan emas sendiri meningkat 2x antara tahun 2007 dan 2009, hal tersebutlah yang menyebabkan harga emas merangkak naik

BELI EMAS TANPA MEMILIKI EMAS
Inti dari kisah ini adalah adanya peningkatan harga emas sendiri tidak lah dalam bentuk memiliki emas itu sendiri. Emas dalam harga komoditas berjangkalah yang naik. Emas di perdagangkan di Gold ETF (Exchange Trade Fund), seperti semua komoditas ETF lainnya, mirip dengan reksa dana, tetapi dibeli dan dijual seperti saham. Mereka memungkinkan investor untuk dengan cepat mengalihkan dananya dalam bentuk selembar surat yang menyatakan kepemilikan emas, tanpa fisik nyata yang berhubungan dengan memegang bullion atau koin.
Secara keseluruhan, aset Gold ETF "emas" meningkat 84% pada tahun 2009 sebagai tempat investor mencari perlindungan dari jatuhnya dolar AS dan ketidakpastian ekonomi.
Analisis dari Credit Suisse Securities Standar -David Davis memperkirakan bahwa emas ETFs ditahun 2009 hampir 2.000 ton emas di brankas mereka. Dibandingkan dengan bank-bank sentral dunia, emas kolektif ETFs sebagai dunia peringkat keenam pemegang terbesar bullion. Mereka memiliki lebih banyak dari Cina untuk saat ini dan berada diperingkat dibelakang Perancis. Itupun hanya dibuktikan dengan lembaran-lembaran surat bukti kepemilikan emas saja.
Sekarang, dengan penguatan dollar AS, ekonomi global membaik dan kepercayaan investor meningkat, permintaan investasi emas telah memudar. Setelah emas melewati penghalang emosional $ 1.000 tahun lalu, aliran pengalihan dana baru yang masuk ke Gold ETF berkurang,terutama dari hedge fund dan investor institusi lainnya.

BERUNTUNGLAH KITA
Jadi beruntunglah kita yang telah memiliki emas dalam hal ini dinar secara nyata. Maka pergunakanlah dinar tersebut dalam menggerakan ekonomi secara nyata. Bukan emasnya yang kita pergunakan sebagai komoditas. Tapi gunakanlah emasnya sebagai alat tukar/ nukud yang bisa menghargai komoditas.