Sufyan al Jawi-numismatik indonesia
Sumber kerusakan didunia adalah Bid'ah, dan bid'ah terbesar abad ini adalah kapitalisme, baik kapitalisme demokrasi dan kapitalisme komunis. Keduanya berawal dari RIBA dan berakhir kepada SYIRIK AKBAR.
RIBA YANG TERSELUBUNG
Riba adalah sumber kerusakan didunia ini, anehnya riba semaikin populer dan kokoh mencengkram kita. Melalui bank sentral, riba masuk kekantong dan dompet kita berupa uang kertas dan uang digital. Riba adalah dosa besar setelah syirik dan durhaka kepada orang tua, dosa teringan dari pelaku riba sama seperti dosa berzina kepada orang tua!
Berabad yang lalu, para banco (rentenir yahudi) telah memperkenalkan riba yang terselubung dalam berbagai modus, sehingga mayoritas umat kini hampir tak mengenali lagi bentuk dan wujud riba yang kian mewabah, sehingga 14 abad silam, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasalam telah bersabda: "Sungguh akan datang kepada manusia, pada masa itu tidak ada seorang pun dari mereka melainkan makan riba. Jika tidak memakan riba, ia akan terkena debunya." (HR. Abu Daud, Mishkat - dan Ibnu Majah)
Diantara riba yang terselubung adalah bank, konvesional maupun yang berlabel bank syariah, pasar saham syariah, asuransi syariah, uang kertas dan kartu kredit syariah. Dan riba paling berbahaya tapi populer dalam genggaman setiap manusia adalah riba uang kertas.
Uang kertas dilihat dari segi fiqih, sudah jelas biangnya riba, ia mengandung sekaligus dua jenis riba, yaitu riba al-fadl dan an-nasiah, riba uang kertas takkan dijumpai dalam modus riba jenis lain. Riba al0fadl adalah kelebihan (surplus) yang diperolehnya melalui pencetakan nominal angka diatas kertas, dan angka (harga) yang ditetapkan jauh diatas nilai intristiknya (harga benda), misal Rp. 100.000,- biaya intristik (material kertas, tinta dan cetak) sama dengan Rp. 266/lembar, maka kelebihannya Rp. 99.734,- inilah riba tafadul (riba yang ditentukan) atau biasa disebut Seigniorage. Dan riba an-nasih terjadi karena penundaan pembayaran akibat penimbunan batangan emas-perak oleh bank sentral setiap negara, yang memaksa kredit berjalan memaksa ditetapkannya bunga atas penundaan waktu yang digunakan untuk kliring dan sebaginya, yang disebut jasa penyewaan uang / interest (sumber : Dokumen peruri& BI, majalah tempo 25 maret 2007).
Pertukaran uang kertas dengan berbagai barang dan jasa merupakan pertukaran sesuatu yang gaib dengan sesuatu yang nyata. Uang kertas disebut gaib karena hakikatnya kertas ini adalah surat janji bayar (billyet. Buktinya saat Rp. 100.000,- sobek menjadi 3 serpihan atau lebih, maka lenyaplah sihir dan janji pada billyet tersebut! Karena BI menolak penukaran multilasi billyet lebih dari 2 serpihan.
Pertanyaan : Apakah Riba boleh menjadi hala dengan terbitnya UU? Apakah yang haram menjadi Halal, karena mayoritas menggunakannya? Apakah sah status darurat anda saat pemerintah RI telah membolehkan dinar - dirham beredar sejak tahun 2000, sementara dakwah mengenai yang kertas = uang riba telah dihadapan anda? Jawabnya cukup didalam hati anda saja.
KAPITALISME : DARI RIBA MENUJU KUFUR AKBAR
BIDAH - Ajaran baru diluar Nabi Muhammad SAW dan sahabat, adalah senjata pamungkas syaitan. Dari sanalah bencana dimulai, dengan munculnya 1 bidah hilanglah 1 sunnah Nabi SAW dihadapan kita. Kita tidak butuh Bidah, sebab islam telah disempurnakan olleh Allah Subhanahu Wa Taala ketika Rasulullah SAW masih hidup (al Maidah: 3). Dan bidah terbesar abad ini adalah kapitalisme, baik kapitalisme komunis, maupun kapitalis demokrasi, keduanya berawal dari riba dan berakhir kepada syirik akbar. Maka jangan heran bila seseorang akan berkata : Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah, tapi kedaulatan ditangan rakyat loh. Dan saya bersaksi Muhammad itu utusan Allah, tapi jangan terapkan ajarannya. Cukup dimesjid saja Islam itu tegak, dan aqidah ushul tsalasa didalam hati saja. TUnggu khilafah tegak dulu ya.
Kedua modus kapitalsime diciptakan oleh The Conspiracy yang merupakan persekutuan jahat para banco (rentenir) yahudi dengan yahudi pemuja talmud-kitab iblis, mereka berkomplot dengan elit potik kristen dengan mengeruk keuntungan dengan prinsip : modal sekecil-kecilnya, untung sebesar-besarnya, dengan cara apapun yang penting untung bisa diraih. Setelah mereka menguasai dunia barat dari belakang layar, mereka kemudian menyusupkan kapitalisme ke darul Islam dari segala penjuru dunia. Kapitalisme di negeri Islam dan penjuru dunia. Menggunakan simbol Islam seperti demokrasi Islam, bank Syariah, asuransi Syariah, kartu kredit Syariah dan sebagainya.
Kapitalis demokrasi adalah pemodal swasta lokal yang mengatur kebijakan rakyat, dengan cara membiayai dirinya atau calon elit politik ke tampuk kekuasaan pemilu. Sedangkan kapitalis komus adalah elit partai yang mengcoup aset orang lain sebagai aset negara dan mengatur rakyat dengan cara totaliter dan absolut. Kedua jenis elit politik dari demokrasi dan komunis adalah anak kandung bankir, yang mereka (pemerintah) sebut sebagai investor. Itulah sebabnya banyak kepala negara menjadi begitu penurut kepada Investor terutama world bank dan IMF.
Aqidah demokrasi, kedaulatan ditangan rakyat, Tuhan kata mereka tak perlu ikur campur urusan duniawi, maka itu hukumyang berlaku haruslah hukum buatan manusia, bukan hukum TUHAN, negara dan Tuhan harus dipisahkan! Sedang aqidah komunis, Agama adalah racun, dan Tuhan hanyalah khayalan manusia yang putus asa, Tuhan menjadi agung karena manusia mengagungkannya! Astaghfirullah, Na`udzubillah min dzalik.
Siapa saja yang menolak kehendak the conspiracy akan terkena musibah, yaitu bila ia pemimpin negara, ia dikudeta atau negaranya diperangi. Bila ia tokoh ulama, ia ditangkap dan dituduh makar. Bila ia muhajidin, ia dibunuh dan dicap sebagai teroris. conspiracy tidak memerlukan alat bukti sebagai dasar hukum untuk menuduh seseorang, barang bukti dan saksi bisa dibeli kemudian. Sering sekali conspirasy harus menciptakan perang baru
Kenapa conspiracy menciptakan perang? Dengan adanya perang, negara yang terlibat akan dimiskinkan karena ekonomi berantakan. Gedung, pabrik dan ladang jadi terlantar, hancur diserang musuh. Anak-anak menjadi yatim dengan janda-janda miskin, karena kelaparan mereka menggadaikan segalanya termasuk harga diri demi UANG! Usai perang, para pemimpin negara bertikai sama-sama menghadap BANKIR (IMF/ World Bank) untuk pinjam uang demi pembangunan. Lalu pemerintah memajaki rakyatnya, apa saja harus bisa jadi objek pajak, dari hanya melewati jalan beberapa meter sampai makan dipinggir jalan harus dipajak untuk membayar HUTANG PLUS BUNGA dan gaji-gaji para birokrat ini.
Karena merasa dibutuhkan ini, The conspirasy mengajukan banyak syarat kepada calon debitur, Sistem demokrasi harus tegak, Syariat Islam harus diberangus, cukup di mesjid saja (itupun bila boleh). Semua harus modernisasi, bajak sawah tak boleh pakai kerbau, harus mesin bajak dengan kredit kepemilikan alat bajak. Kesetaraan gender, homo lesbian dilegalkan, sunah latihan milisi dianggap latihan teroris, harga minyak tidak boleh disubsidi, impor makanan pokok dari luar demi perdagangan bebas. Pajak barang mewah dihapuskan , pajak dipungut dari rakyat miskin. Dakwah cukup kepada muslim saja demi pluralisme.Inilah Bidah terbesar saat ini.
Bagian II